Pantai jernih berwarna biru kehijauan yang teduh sepanjang
jembatan penghubung yang sudah didasari dengan beton yang kokoh di lapisi
dengan kayu pohon kelapa, menemani pemandangan saat berjalan santai
menelusurinya, sekali lagi mengundang keinginan kuat untuk berenang atau
menyelam, juga dapat menunggu panorama langit yang sangat indah saat matahari
tenggelam serta suasana menjelang malam. Pulau Tidung yang terdiri dari
Tidung Besar dan Tidung Kecil yang dihubungkan oleh jembatan panjang ini
terletak di Kepulauan Seribu Selatan bagian barat. Dengan jarak tempuh kurang
lebih 3 jam dari Jakarta, perjalanan dimulai dari Muara Angke dengan kapal
penumpang. Sekedar informasi, kapal penumpang akan siap berlayar setiap hari
dari Muara Angke setiap pagi yang dimulai dari pukul 07.00 WIB dan biasanya
terdapat 3 kapal motor di hari libur untuk mengantar para wisatawan dengan kapasitas
setiap kapal mampu menampung lebih dari 200 penumpang dan biayanya Rp. 33,000
per orang untuk sekali jalan. Sepanjang perjalanan para penumpang akan
dipuaskan oleh pemandangan laut yang menarik, seperti rombongan burung laut
yang beterbangan, serangkaian pulau yang kita lewati, papasan kapal nelayan,
tentunya dengan pemandangan laut lepas yang menakjubkan.
Pulau Tidung yang lebarnya diperkirakan hanya 200 meter
namun panjang sekitar 5 km, dikelilingi pantai dangkal yang bergradasi putih
karena ditumbuhi karang yang nampak kasat mata dan dipenuhi ikan hias pantai
yang tak hentinya berlenggok serasa mengibur pandangan mata. Lebih kedepan,
nuansa laut berwarna biru kehijauan dan lebih jauh biru dan biru gelap pertanda
laut dalam, pantai ini tidak berombak besar karena gugusan karang dan terumbu
karang yang mengelilingi mampu menahan ombak, cukup aman untuk berenang.
Penginapan yang tersedia dibuat para penduduk adalah terdiri dari beberapa
rumah, sehingga jika dekehendaki, sebaiknya sesaat setelah berlabuh, tentukan
penginapan terlebih dahulu untuk dapat menaruh barang bawaan kita. Biaya
penginapan diperkirakan berkisar Rp. 200,000,- untuk satu kamar dengan dua
ranjang tanpa pendingin atau sekitar Rp. 300,000,- hingga Rp. 400,000,- untuk
penginapan dengan pendingin udara. Disarankan untuk bernegosiasi dalam hal
tarif.Perjalanan dapat dimulai dengan menyewa sepeda untuk melakukan perjalanan
berkeliling pulau yang telah dilengkapi satu-satunya jalan setapak atau paving
block, menyusuri pantai mengelilingi keindahan Pulau Tidung. Pertama kali akan
ditemui perkampungan penduduk yang ramah dan beberapa warung yang menyediakan
makanan dan minuman ringan, selanjutnya jalan setapak yang panjang ini ini akan
melewati fasilitas umum, seperti kantor polisi yang juga ramah menyapa ramah
para wisatawan yang lalu lalang di depannya, sekolah setingkat SMU untuk para
pelajar dari pulau sekeliling, kumpulan warung dan menuju ke jembatan panjang
yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dengan Pulau Tidung Kecil tanpa
penduduk.Puskesmas dan kantor kelurahan yang tertata apik dan rapi juga akan
dilewati sepanjang perjalanan menelusuri Pulau Tidung.
Di awal jembatan penghubung ini, akan ditemui jembatan yang
cukup tinggi untuk melalui suatu cekungan laut yang agak dalam, dimana banyak
anak kecil penduduk setempat memperagakan loncat indah dari jembatan sebagai
sarana bermain mereka, cukup menghibur para wisatawan dan amat mengundang
keinginan untuk bisa bergabung dengan mereka melakukan loncat indah di pantai
biru tanpa ombak. Pantai jernih berwarna biru kehijauan yang teduh sepanjang
jembatan penghubung yang sudah didasari dengan beton yang kokoh di lapisi
dengan kayu pohon kelapa, menemani pemandangan saat berjalan santai
menelusurinya, sekali lagi mengundang keinginan kuat untuk berenang atau
menyelam, juga dapat menunggu panorama langit yang sangat indah saat matahari
tenggelam serta suasana menjelang malam. Di penghujung jembatan penghubung,
menapaki pantai Pulau Tidung Kecil yang merupakan kawasan pengembangbiakan
mangrove, masih tampil indah ditelusuri dengan bersepeda, melalui jalan setapak
yang dipenuhi dengan ilalang dan pantai sepi yang pasirnya putih lembut, sangat
indah pemandangannya. Kawasan sepanjang jembatan penghubung ini sangat cocok
dilaukan snorkling, dengan menyewa peralatan tersebut dengan biaya yang relatif
murah, berkisar Rp. 25,000,- hingga Rp. 35,000,- per hari. jangan hanya puas
dengan satu spot snorkling, berkelilinglah juga ke Pulau Tidung Kecil yang di
penghujung terdapat spot cantik lebih asri untuk penampilan pemandangan dasar
lautnya, sambil menantikan matahari tenggelam dengan pemandangan langit nuansa
jingga.Wisatawan akan sangat terpuaskan oleh panorama pemandangan alam yang
tidak akan pernah ditemui bagi para wisatawan kota besar yang bersahabat dengan
polusi udara, polusi suara, dan banyak polusi disekitar kita. Pulau Tidung juga
merupakan lokasi yang amat tepat bagi para pecinta photography, terbukti dengan
banyak ditemui para wsatawan yang melakukan aktifitas photography baik dengan
kamera fasilitas ponsel, kamera saku, atau bahkan para profesional
photographer, yang mengabadikan indahnya panorama Pulau Tidung dan beberapa
model yang cantik, dengan busana pantai yang sexy dihiasi senyum dan gaya khas
mereka beraksi di depan kamera.
Jembatan Cinta
Dinamakan seperti itu karena kabarnya jembatan tersebut
memiliki mitos terkait dengan cinta. Informasi ini saya dapat dari seorang tour
guide yg ramah banget yang juga penduduk setempat. Ketika saya berkunjung
kesana, “konon pasangan yang berjalan di atas jembatan tersebut dan
bergandengan tangan dengan pasangannya, niscaya pasangan tersebut akan langgeng
dan Insya Alloh hingga ke jenjang pernikahan”.
Pagi hari berkeliling Pulau Tidung Besar dengan mengendarai sepeda onthel sambil menikmati keindahan alam yang masih belum tercemar dengan efek samping teknologi menuju Jembatan Cinta yang indah. Sebentar berjalan Anda sudah disuguhi keindahan dan keunikan jembatan ini. 300m dari ujung jembatan ada lengkungan jembatan yang cukup tinggi. Lengkungan ini setinggi kurang lebih 5 meter dari permukaan air laut. Laut di bawah lengkungan ini sangat bersahabat. Airnya jernih dengan pasir putih tanpa karang, sehingga apabila kita loncat dari atas tidak akan berbahaya.
Pagi hari berkeliling Pulau Tidung Besar dengan mengendarai sepeda onthel sambil menikmati keindahan alam yang masih belum tercemar dengan efek samping teknologi menuju Jembatan Cinta yang indah. Sebentar berjalan Anda sudah disuguhi keindahan dan keunikan jembatan ini. 300m dari ujung jembatan ada lengkungan jembatan yang cukup tinggi. Lengkungan ini setinggi kurang lebih 5 meter dari permukaan air laut. Laut di bawah lengkungan ini sangat bersahabat. Airnya jernih dengan pasir putih tanpa karang, sehingga apabila kita loncat dari atas tidak akan berbahaya.